Pages

Honda Air Blade

| Sabtu, 02 Oktober 2010 | 1 komentar |
Honda Air Blade, untuk menyaingi Yamaha Nouvo Z

 Belum genap enam bulan setelah meluncurkan VARIO, Honda kembali ancang-ancang mau meluncurkan 'saudara' motor full matic tersebut. Seperti peluncuran sebelumnya, Thailand lebih dulu meluncurkan Click (sama dengan Vario di Indonesia) ketimbang peluncuran Vario di Indonesia. Tampaknya demikian juga dengan Honda Air Blade di Thailand. Entah apa nanti namanya di Indonesia yang jelas motor matic ini dibuat untuk menyaingi merk motor yang sudah beredar duluan, Yamaha Nouvo Z.
 
                                          Sebelum Honda meluncurkan Vario, masyarakat pengguna motor lebih suka memilih Yamaha Mio daripada Yamaha Nouvo. Hal ini berbanding terbalik dengan di Thailand, yang lebih suka memilih Yamaha Nouvo MX (di Indonesia Nouvo Z).
Honda Air Blade juga punya ciri khas 'tulang' yang membatasi kedua kaki pengendara, sama persis  dengan Yamaha Nouvo Z. Bukan dek rata yang dimiliki oleh Vario dan pesaingnya : Mio. Spesifikasi mesin sebenarnya tidak beda dengan Honda Vario, namun Air Blade memberikan garis-garis body yang tegas sehingga mengesan berani dan gagah.
Kita tunggu saja apakah AHM juga ikut meluncurkan type baru motor matic ini di Indonesia untuk memenangkan persaingan dengan merk lain?



- harga mungkin bisa lebih mahal dari vario….tapi fitur lebih unggul dikit sama vario…tapi mungkin untuk konsumen Indonesia tetep ngk bakal ngaruh


 
 

*- Bodi panjngnya ngk semua orang suka…ini sama dengan varian Yamaha Nouvo yg sudah berganti wujud menjadi Nouvo Z…toh nyatanya konsumen masih merasa ogah dengan nih skutik..dan jelas2 milih Ymaha Mio yg lebih pendek…nah AHM melihat kejadian itu dan ngk akan mencobanya dengan produk Honda Air Blade yg malah laku keras di luar negeri sono. 










 IPB Image


- AHM udah punya Vario series, Beat Series, dan Scoopy dan.......
sebentar lagi bakalan datang si PCX 125 yg jelas2 secara teknologi lebih sip dari si Air Blade


 
Lubang kuncinya SaLoMe (satu lobang rame2 fungsinya) dan ada tombol engine starter loo


   

Ngisi bensinnya juga ngk perlu turun..coz tangki udah di dek….selain itu mesinnya Injeksi Ada tempat untuk naroh barang didepan



                                                      spidonya keren cuy:mrgreen:   



 

Bagasi bneran luas….. Tapi kalo udah ngebet pengen nih skutik…coba aja cari di IU…dulu pas ane JJL di Citra Land Mall…tak sengaja nih motor dipajang disamping cibier 150…wah aslinya emang keren bner….kalo pengen ngebet yg murah coba aja cari skutik cina yg mirip…tp kualitasnya ngk ane jamin dah :mrgreen: Nah karena beberapa keunggulan tersebut…ane tetep kesengsem sama nih skutik..coz dibandingkan dengan kompetitornya emang paling yahud nih matic.










Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

Suzuki Satria F-150 2007

| Jumat, 01 Oktober 2010 | 0 komentar |
5582hal8_satria_boyo1.jpgPacuan milik Sriyono yang lebih dikenal Yonex ini, pernah menyabet podium 3 di sebuah kejuaraaan beberapa waktu lalu di Taman Harapan Indah Bekasi, Jawa Barat. Padahal, kompresi yang diterapkan saat itu hanya 12,7 : 1 lho. Bisa dibilang, angka itu tergolong rendah untuk pacuan drag yang bisa bermain di atas 14 : 1.

“Pernah dicoba seting kompresi lebih tinggi. Tapi malah motor sulit dikendalikan. Karena tenaga terlalu besar. Gigi satu dan dua, roda belakang maunya spin terus,” ungkap Deny Mansyur, mekanik yang pawangi tim Yonex Gas Pol Clinic ini.5583hal8_satria_boyo2.jpg

Spin-nya roda belakang, karena menurut pria yang akrab disapa Komeng ini akibat gigi rasio masih andalkan standar. “Mungkin lain cerita jika gigi rasio sudah diganti. Kompresi bisa dinaikkan lagi,” bilang pria yang punya markas di Jl. Squardon, No. 14, Kelurahan Makasar, Halim, Jakarta Timur.

Okeh, lanjut ke seting di dapur pacu! Perbandingan kompresi 12,7 : 1 didapat dari berbagai ubahan. Mulai dari kepala silinder. Untuk melancarkan gas masuk dan buang, klep milik mobil Daihatsu Xenia diandalkan di engine DOHC itu.

Klep in, pakai diameter payung klep 24 mm. Sedang klep buang alias ex, terapkan diameter 19 mm. Agar kinerja klep sesuai kebutuhan, durasi putaran noken as dibuat ulang. Tapi sayang, Komeng tidak hafal pasti durasi yang dipakai. “Untuk kem, dipapas 1 mm. Tapi, head enggak dipapas,” timpal tuner ramah ini.

5584hal8_satria_boyo3.jpgOh ya, ada maksud tertentu lho kenapa head enggak dipapas. Yaitu, karena pakai klep yang lebih besar. Jadi, ubahan siting klep yang dilakukan membuat head jadi tidak bisa dipapas lagi.

Lanjut! Kini, giliran bicara soal mesin tengah alias silinder blok. Pakai piston Kawasaki Bosch, kini liner dijejali piston 66 mm. Eits, mendongkrak tenaga di putaran bawah, belum cukup sampai situ.

Sebab, mekanik yang penuh canda-tawa macam pelawak ini, juga lakukan teknik stroke up. Jadi, enggak sekadar bore up aja tuh. Demi menaikkan langkah piston, big end di kruk as dimajukan dari tempatnya semula. Lubang yang lama, ditutup dan bikin lubang pen baru.

"Ditunjang setang seher Yamaha RX-Z dan geser big end, total stroke sekarang jadi 72 mm,” bilang Komeng yang juga lihai korek skubek ini. So, total isi silinder sekarang jadi 246 cc.

Terakhir! Temani engine yang sudah alami stroke dan bore up, part penyuplai bahan bakar juga udara ikut dimainkan. Pakai karbu milik Honda NSR150 SP, venturi direamer lagi hingga 30 mm. Semburan ke ruang bakar, diatur pilot-jet 50 dan main-jet 135.

Kapan ganti rasio?

DATA MODIFIKASI

Ban depan : Vee Rubber 70/90-17
Ban belakang : Mizzle 45/60-17
Knalpot : DBS
Sok belakang : Kitaco
Gas spontan : Kawahara


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

Honda Blade 110R

| | 0 komentar |



5450blade-wawan-dvd1.jpgSirkuit Stadion Maulana Yusuf, Serang, Banten, jadi saksi tonggak baru pabrikan Honda. Lewat Honda Blade pacuan Wawan Hermawan, kelas Bebek 110 cc 4-tak tune-up seeded (MP2) Seri II Kejurnas MotoPrix, Region 2 berhasil dikuasai!

“Karakter mesin dan sasis, cocok dengan karakter balap. Ini salah satu kunci kemenangan kami,” ujar Wawan yang menggapai poin penuh di dua race MP2 yang dilakoninya.

Wah, karakter mesin seperti apa tuh! Boleh dong kalau berbagi. Siapa tahu, tim sayap mengepak lainnya bisa mencontoh riset yang dilakukan. Sehingga, riset seluruh tim Honda mampu berkembang pesat! Betul enggak? He..he..he...5451blade-wawan(head)-yudi-2.jpg

“Untuk di Serang kemarin, seting kompresi dibuat menjadi 13,4 : 1,” ujar Ismoyo, mekanik tim Putra Rinjani Federal Oil IRC NHK. Biar makin lengkap, darimana munculnya angka itu, yuk kita belah mesinnya. Mareee...

Pakai piston Izumi 51,25 mm tipe high dome, squish piston dibuat jadi 4 mm. Lalu, permukaan piston dicoak untuk menyesuaikan klep yang diaplikasi. Klep aplikasi punya Honda Sonic dan kepala silinder dipapas 2 mm. Tapi, karena untuk engine 110 cc, diameter klep dibuat ulang. Untuk klep in, ditetapkan pakai ukuran diameter 27 mm. Sedang klep ex 23 mm.

Naik-turunnya katup itu diatur ulang melalui noken as yang durasinya dibuat menjadi 278º. Ya, klep in buka 38º sebelum Titik Mati Atas (TMA), lalu menutup 60º setelah Titik Mati Bawah (TMB). 38º + 560º+180º = 278º.

5452blade-wawan(head)-yudi-3.jpgKemudian, untuk klep ex alias buangnya, membuka 62º sebelum TMB dan menutup 37º setelah TMA. 62º + 37º + 180º = 279º. Dengan durasi kem yang cukup lama buka-tutup ini, power atas diharapkan terus berjalan. Apalagi, LSA kem yang diaplikasi tergolong tinggi. Yaitu sekitar 103-104º.

“Memang, tujuannya untuk mengejar putaran atas agar nafas mesin tetap panjang. Sebab karekter motor ini, terus isi dari bawah sampai atas. Jangan ada drop,” ujar mekanik 30 tahun yang akrab disapa Monyeng ini.

Untuk membantu agar power di putaran bawah tersalur sempurna, gigi rasio dibikin berat satu mata. “Iya. Mulai dari gigi 1 hingga 3, biar enggak terlalu liar juga. Lalu, gigi empat baru dikasih sedikit ringgan. Pakai 22/23 mata,” ungkap mekanik asal Jogja itu lagi.

Tapi boleh dibilang kemenangan yang diperoleh Wawan, sudah miliknya. Sebab, ternyata dua baut pemegang head patah. Mantapnya, serbuan kompetitor tak membuat engine kendala. Bahkan, best time, motor ini mampu patahkan best lap kelas MP1 alias kelas 125 cc.


DATA MODIFIKASI
Ban depan : IRC 166 90/80-17
Ban belakang : IRC 221 90/80-17
Karburator : Mikuni Sudco 24 mm
Knalpot : Ahau Motor
Magnet : YZ125
Koil : YZ125



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

CUKUP RASIO STANDAR

| | 0 komentar |

5528shogun-drag-depok-axl-1.jpgSuzuki Shogun 110 ini mempunyai catatan waktu cukup fenomenal. Untuk ukuran kelas 125 cc termasuk sedikit yang bisa menorehkan waktu hinga 8,8 detik di trek 201 meter. Namun saat event drag di Harapan Indah lalu, hanya bisa di waktu 9 detik pas. Dengan joki Toni Montana, rasanya memang masih sulit untuk mengalahkan waktunya. Apa sih rahasia yang tersimpan di motor bikinan bengkel Satelit Motor (SM) ini. "Kita juga rada bingung nih kalau ditanya rahasianya, sebab ini hasil riset tahunan," kata Bobi Luckyansyah, selaku manager dari motor ini.
5529shogun-drag-depok-axl-2.jpg
Misalnya saja untuk piston. "Menggunakan punya GL Pro Neo Tech, itu kan sudah jamak yang pakai," lanjutnya. Piston berukuran 57 mm kemudian dikombinasikan dengan ubahan stroke sepanjang 1,5 mm naik-turun. Totalnya stroke naik 3 mm. Jadinya 48,8 + 3 = 51,8 mm.

Menurut Bobi lagi, hasil kombinasi diameter dan stroke piston ini yang membuat kapasitas mesin sekarang ini menjadi sekitar 130,8 cc.

"Itu masih dalam batasan regulasi kelas bebek 125 cc 4-tak," lanjut ayah 1 anak ini. Dengan kondisi ini tenaga diyakini Bobi cukup besar, sementara kompresinya menjadi 13 : 1. Meningkatnya kompresi ini juga akibat desain kepala piston yang sudah lumayan jenong.

5530shogun-drag-depok-axl-3.jpg"Selain itu batasan kompresi seperti itu masih aman buat balapan yang hanya beberapa detik itu. Dijamin mesin tetap awet," beber Bobi lagi. Sementara itu untuk noken as menggunakan custom dari mekanik kondang Ahon yang memang terkenal spesialis meracik kem. "Tapi kami juga lupa derajatnya, yang pasti percaya aja deh sama kem racikan Ahon," ungkap pengusaha swasta ini.

"Nah, dengan suplai tenaga yang cukup besar itu maka perlu penyesuaian juga untuk rasionya, supaya perpindahan gigi pas dan enggak ada tenaga yang terbuang percuma," tambah warga Kelapa Dua, Depok ini.

Setelah beberapa kali uji coba, diyakini cukup mengandalkan rasio standar Shogun. Sama sekali tidak ada yang diubah. "Mulai gigi 1 sampai 4 masih aslinya, terbukti itu yang optimal untuk kondisi mesin yang tenaganya sekarang sudah cukup besar," timpal Eko, mekanik dari SM yang sudah lama meriset motor ini.

Selain itu kondisi gir memang perlu diganti dengan yang sedikit lebih berat di bawah. "Itu untuk menghindari gejala ban spin saat melakukan start. Karena kondisi saat motor dilepas itulah yang paling menentukan," jelas Bobi sambil bilang kalau kombinasi yang dipilihnya yaitu 15 : 35.

"Rasio memang begitu penting. Tapi gak masalah jika dirasa cukup hanya pakai standar," pesan Bobi.

DATA MODIFIKASI


Piston : GL Neo Tech
Klep : Sonic
Per klep : Jepang
Kem : Custom
CDI : Rextor
Koil : YZ
Karburator : Keihin PE 28
Knalpot : Creampy
Sok depan : Posh
Sok belakang : CMS
SM : (021) 99821010

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

Teknologi Porting

| | 0 komentar |


2022porting--dvd-1.jpgScott Crouse, penulis di website Chevy High Performance pernah berkomentar khusus tentang mesin 4-tak. Katanya untuk mendapatkan power yang besar tergantung di kepala silinder. Ini berhubungan dengan bentuk lubang (isap dan buang), aliran gas bakar ke silinder dan keluar silinder.

Bahkan beberapa mekanik punya kesimpulan sederhana. Tenaga mesin 4-tak 80% letaknya di kepala silinder. “Di sini ilmu porting sangat penting. Dipelajari guna menghasilkan efisiensi volumetrik ke dalam silinder sebesar-besarnya,” jelas Beny Djatiutomo dari Star Motor.

Untuk mendapatkan efisiensi volumetrik yang besar kuncinya gas speed dan cfm (cubic feer per minute). Pengukuran gas speed menyatakan kecepatan aliran gas bakar. Sedang cfm menyatakan banyaknya molekul gas bakar yang mengalir per menit.

Mengukur cfm dan gas speed diperlukan flowbench. Dulu flowbench tidak dimiliki mekanik motor lokal. Makanya Beny Djatiutomo order bikin kepala silinder ke Swedia yang ada flowbench. Termasuk Tomy Huang dari BRT order ke Australia juga ada alat itu.2023porting--gt.jpg

Korek di sana hasilnya bisa langsung terlihat dan terukur. “Data dari flowbench bisa langsung dikonversi ke dalam satuan PS atau HP (Horse Power). Selanjutnya mekanik tinggal melakukan uji dynotest dan sirkuit,” jelas Tomy Huang, bos Bintang Racing Team.

Tomy pelopor pemilik dynotest. Bahkan sejak 2 tahun lalu beli flowbench khusus untuk motor. “Agar riset serba terukur dan punya patokan. Dana yang keluar buat riset juga tidak banyak,” tutur Tomy Huang dari markasnya di Cibinong.

Ini yang membuat mekanik Indonesia susah dikejar oleh negara Asia Tenggara lainnya. Sejak zaman 4-tak bergema, Indonesia kiblatnya korek 4-tak. Mekanik Thailand dan Malaysia sementara baru main membesarkan lubang isap dan buang tanpa flowbench.

Tentu semua juga masih ingat ketika Doni Tata Pradita naik Yamaha Jupiter-Z. Namanya langsung melejit. Ini juga tak lepas dari peran flowbench. Ketika itu yang mengorek mesin Jupiter-Z Dony Tata yaitu Gandhoel alias Sri Hartanto, mekanik balap senior form Jogja.

Gandhoel rajin menyambangi bengkel MBG di kawasan Ring Road Barat, Salakan Trihanggo, Gamping Sleman, Yogyakarta. Bengkel yang sudah lama kondang sebagai tempat mobil drag terkencang Indonesia itu punya flowbench merek Superflow.

Ketika itu flowbench yang aslinya untuk mobil dimodifikasi. Dibuatkan dudukan agar bisa mengukur aliran gas bakar di kepala silinder Yamaha Jupiter-Z. Sampai sekarang korekan Gandhoel masih dihormati. 

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

Cara Ngorek Motor Yg Benar

| | 1 komentar |
Berikut ini kami mencoba berbagi ilmu utk korek harian;
Sebelum melakukan modifikasi engine motor sebaiknya kita tentukan beberapa hal yang merupakan tujuan akhir dari modif tersebut.
1. Untuk harian atau balap?
2. Bahan Bakar yang bakal digunakan?
=================================
Kalo untuk harian disarankan menggunakan maksimal bahan bakar pertamax plus.
beberapa teknik sesuai urutan yang paling sederhana dilakukan adalah sbb:
  1. Mengganti cdi utk korek harian, tapi harus memilih yang berbasis digital dan bergaransi.. rekomendasi merek brt hyperband atau neo hyperband,
  2. neo-hyperband-s
  3. Mengganti knalpot, racing harian.. klu tdk suka berisik pakai yang tipe silent ada beberapa merek seperti password atau elmer.
  4. Menaikan sedikit kompresi rasio umunya 9,2:1 bisa dengan mengganti gasker blok dengan yang lebih tipis, menggunakan kerta kalender 0.1mm,  sehingga konpresi menajdi 10.1:1, dan masih aman bila menggunakan premium tapi disarnakan pakai pertamax,
  5. Melakukan porting polish.
disini banyak yang salah mengerti bahwa porting polish bukan sekedar membersihkan kulit jeruk tetapi memperbaiki arah aliran atau flow, memperbaiki sudut setting klep dan mereface klep, rimer karbu.
jangan pernah memperbesar lubang isap dan buang karena akan membuat bensin jadi boros dan tarikan bawah jelek sekali, malah kadang2 ada beberapa motor yang lubang isapnya minta diperkecil contohnya satria 150f,
teknik ini sedikit sulit dilakukan.. tapi hasilnya akselerasi dan top speed bagus sekali dan irit bahan bakar…
porting1porting2
untuk porting rekomendasi di Ahass Bintangmotor Cibinong, dijamin pasti Siip hasilnya… jasa porting 350rb, tapi yang penting motor tdk dibuat coba-coba.
klu mau keren lagi pakai test Dyno 300rb
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

Taste-nya Thai-Look!

| | 0 komentar |
 Mau mempermanis tam­-pilan  Honda Supra X 125 atau Karisma dengan cara pasang aksesori boleh-boleh aja. Tapi mesti ada taste-nya juga.  Yakni gaya Thai-Look (TL).

Maklum, tren ini paling konsisten di motor bebek. Selain itu, part-part yang diaplikasi juga masih nyaman untuk dipakai harian.

Bagian Bodi
Buat yang bosan sama permainan cutting sticker atau gak punya budget lebih buat airbrush, bisa andalkan striping bodi bawaan pabrik. Tapi striping standar Supra X 125 versi Thailand alias Honda Wave 125 (gbr.1).

Asyiknya, tak perlu takut potongan stikernya berbeda. “Pokoknya tinggal pasang! Masalah bentuk striping dijamin sama dengan lekuk bodi,” jelas Kholiq dari gerai Raja Motor yang mematok harga Rp 75 ribu buat satu set striping bodi itu.

Suspensi
Emang sih fungsi utamanya sebagai peredam kejut agar bokong gak panas. Tapi percaya, deh! Diameter ulir per yang lebih besar dan permainan warna per dari sokbreker aftermarket (gbr.2), bisa bikin tampilan kaki-kaki kian modis.

Di pasaran ada label YSS Giga Series atau model agak bervariasi dari label NTC. NTC dibanderol Rp 290 ribuan dan Rp 650 ribu untuk label YSS. “Lebih mahal sedikit, tapi kualitas dan mutu kita jamin,” sahut Juffry Willar dari Mitra2000, distributor resmi sokbreker label YSS.

Peranti Roda
Agar nuansa TL makin kentara, pelek aluminium jari-jari wajib diaplikasi (gbr.3). Bibir pelek yang punya profil lebih lebar adalah kunci agar tongkrongan pelek almu selalu bisa tampil lebih mewah dibanding pelek bawaan pabrik.

Gbr 2

Gbr 3

Gbr 4

Gbr 5
Eits, tapi lagi-lagi gak bisa asal aplikasi. Umumnya, gaya TL menuntut pemasangan pelek dan ban berprofil kecil. Misal lebar ban ukuran 2,00. Wedeww, bahaya! Ukuran ban segitu gak direkomendasi karena kelewat kecil untuk spek harian!

Nah idealnya pakai pelek ukuran 1,40. Ingat! Yang penting profil bibir pelek. Makin tinggi dan lebar, kian ciamik! Harganya, di pasaran ada label Zipp yang dijajakan Rp 430 ribu sepasang dengan ukuran 1,40 inci.

Pilihan lain, model U-Shape dari TDR masih jadi primadona baik di Tanah Air maupun Asia Tenggara sekalipun! Harganya Rp 390-445 ribu untuk ukuran 1,40 dan Rp 445-500 ribu buat ukuran 1,60. Oh iya untuk ban, bisa pakai ukuran 70/80 atau 80/80-17.

Oh ya, pemasangan aksesori PnP juga wajib dilakukan agar detail makin oke! Misal adopsi spion aftermarket dengan model yang gak baplang, grip gas berwarna cerah atau senada bodi, piringan rem cakram depan (gbr.4) berukuran lebar dan sedikit sentuhan di bagian jok.

Nah khusus yang terakhir itu, hampir 90 persen penganut aliran TL memapas habis bagian busa jok sampai terlihat seperti papan seluncur (gbr.5). Nah untuk aplikasi harian, cukup papas rata busa jok 3-4 cm ditambah kulit jok bermotif. Nah untuk detail harga part-part yang barusan disebut, simak tabel!

Tabel Part & Harga
Striping Wave Aftermarket Thailand Rp 75.000
Piringan cakram TDR Blade Shape 298 mm Rp 410.000
TDR Round 298 mm Rp 240.000, Kitaco Rp 550.000
Spion Top Secret Rp 150.000, Stage 6 Rp 100.000
Grip gas Aftermarket Rp 95-250.000
Sok belakang YSS Giga Series Rp 650.000, NTC Rp 290.000, Yoseki Rp 250.000
Pelek Zipp ukuran 1,40 x 17 (set) Rp 430.000
TDR U-Shape 1,40 x 17 Rp 390-445.000
TDR U-Shape 1,60 x 17 Rp 445-500.000
Ban Comet NR 77 (70/80-17) Rp 150.500
Comet NR 77 (80/80-17) Rp 210.500, Tube (ban dalam) RP 25-30.000
Teromol Depan KW Rp 90-120.000
Belakang KW Rp 75-100.000
Jari-jari Aftermarket Rp 25-50.000
Kulit Jok TDR Rp 140.000
Aftermarket Rp 70-150.000
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

Biar supra 125 anda ngacirr

| | 0 komentar |
Ada beberapa pertanyaan dari pengguna Honda Supra X 125; bagaimana mengupgrade mesin tanpa harus dikorek. Walaupun dapur pacunya sudah cukup berkapasitas besar dari beberapa varian motor bebek, namun ada saja yang masih mengeluh soal performannya.




“Saya hanya ingin menambah akselerasi saja buat harian, tapi enggak harus mengorek jeroan dapur pacu. Sebab, untuk standarnya masih kurang galak. Jadi saya mesti gimana ya, biar tenaganya gak lelet,” ungkap Bagus Pujiadi, warga Cipulir, Kebayoran Lama, Jaksel.

Maka dari itu, Tim OTOMOTIF siap memberi jawabannya. Sebagai pembuktian, ada beberapa ramuan khusus yang kerap diaplikasi para pencinta kecepatan tanpa mengorek mesin. Antara lain menukar knalpot standar pakai jenis freeflow, ditambah pengapian seperti koil racing dan CDI non-limiter.

Part ini yang biasa dibilang Plug N Play, maksudnya gak harus mengubah bagian mesin tapi lari Honda Supra X 125 Anda jadi liar. Caranya, kita ambil doping penambah performa ini berdasarkan hasil terbaik dari dua komparasi knalpot dan CDI (hal.20).

Part-part-nya antara lain; koil Protech, knalpot SKR dan CDI Rextor adjustable. Untuk metode pengetesannya, pertama motor dites dalam keadaan standar pabrikan melalui alat Dynomite Dynamometer milik Ultraspeed di Jl. Cipto Mangunkusumo No.42, Ciledug, Tangerang.

Hasilnya, tenaga mentok di 10,02 dk di putaran 6.400 rpm sedang torsinya bertengger di 11,16 Nm di rpm 5.100 untuk standarnya (ingat, ini data dari motor yang kami pakai tes dalam artikel ini). Selanjutnya, koil Protech dipasang, berikut knalpot standar diganti keluaran SKR dan ditambahkan dengan CDI Rextor Adjustable.

Tenaga naik 0,54 dk atau setengah daya kuda. Tenaga maksimal diraih mencapai 10,56 dk di rpm 7.400, namun torsi menurun menjadi 10.16 Nm di kitiran mesin 5.400 rpm.

Kesimpulannya, untuk akselerasi mengalami peningkatan atau lebih cepat mengail rpm tinggi dan napas mesin lebih panjang dari sebelumnya.

“Hasil ini bisa lebih maksimal lagi jika dilakukan penyetingan ulang pada karbu yang terdiri dari pilot jet dan main jetnya,” sahut Freddy A. Gautama yang mengoprasikan alat dyno sekaligus pemilik alat tersebut.

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO